ADOREANCE

We're band from Semarang with genre Alternative Rock.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 21 Juni 2014

Cara Penulisan Abstrak

Abstrak  adalah sebuah ringkasan isi dari sebuah karya tulis ilmiah yang ditujukan untuk membantu seorang pembaca agar dapat dengan mudah dan cepat untuk melihat tujuan dari penulisannya. Di dalam dunia akademik, tulisan pendek ini digunakan oleh institusi/lembaga/organisasi pendidikan sebagai informasi awal atas sebuah penelitian ketika dimasukkan dalam jurnal, konferensi, lokakarya, atau yang sejenisnya. Abstrak digunakan sebagai “jembatan” untuk me­mahami uraian yang akan disajikan dalam suatu laporan atau artikel ilmiah terutama untuk memahami ide-ide per­masalahannya. Dari abstrak, pembaca dapat mengetahui jalan pikiran penulis laporan/artikel ilmiah tersebut dan mengetahui gambaran umum tulisan secara lengkap.

Biasanya abstrak ditempatkan di awal suatu laporan/artikel ilmiah dengan tujuan agar pembaca yang mempunyai waktu relatif sedikit cukup hanya dengan membaca abstraknya untuk memahami suatu karya ilmiah secara umum. Dalam artikel ilmiah, abstrak ditulis setelah judul dan nama pengarang yang diketik satu spasi. Untuk itulah, penulisan abstrak harus dapat mewakili isi karangan ilmiah secara keseluruhan, mulai dari latar belakang, metode, dan hasil penelitian.
Sifat-sifat abstrak adalah (Santoso, 2009):
1. Ringkas
2. Jelas
3. Tepat
4. Berdiri sendiri
5. Objektif

Beberapa hal yang perlu diperhatikan di dalam membuat abstrak. yaitu:
1.      Abstrak harus dapat menjadi penghubung antara pemikiran pembaca dengan penulis tentang lingkup materi yang diungkapkan di dalam suatu karangan ilmiah;
2.      Abstrak harus dapat mengungkapkan keseluruhan isi materi yang diuraikan secara lengkap di dalam suatu karangan ilmiah;
3.      Abstrak harus dapat menuntun pembaca (mengondisikan pembaca) terhadap uraian materi secara lengkap;
4.      Abstrak merupakan ide pokok suatu uraian sehingga abstrak harus dapat membuat pembaca tertarik dan tendorong rasa ingin tahunya untuk membaca uraian materi yang lebih lengkap dari suatu laporan penelitian/artikel ilmiah.

Adapun tujuan pembuatan abstrak adalah (Santoso, 2009):
1. Untuk melengkapi tulisan ilmiah seseorang.
2. Untuk membantu pengguna informasi memperpendek waktu pemilihan imformasi.
3. Untuk mengatasi kendala bahasa.

Halaman abstrak menyajikan intisari penelitian, yang mencakup (Hasil lokakarya metodologi penulisan skripsi program studi kimia, 2005):
1. Masalah utama yang diteliti dan ruang lingkupnya.
2. Metode yang digunakan.
3. Hasil yang diperoleh.
4. Kesimpulan utama dan saran yang diajukan (bila ada).

Sumber :
-          http://imranbuhe.wordpress.com/cara-menulis-abstrak-yang-baik-dan-benar/
-          http://dosen.ung.ac.id/ivanrismipolontalo/home/2013/1/24/penulisan_abstrak_dalam_sebuah_karya_tulis_ilmiah.html




Penulisan Bab IV pada Tugas Akhir


            Pada bab 4 berisi hasil penelitian yaitu memuat sesuatu dibuat berdasarkan analisis permasalahan pada bab sebelumnya atau Bab 3. Pada bab ini terdapat 3 (tiga) butir pembahasan penting yaitu:
• Penyajian data penelitian.
• Pengolahan terhadap data yang terkumpul.
• Pembahasan.
            Contohnya apabila mahasiswa membuat sebuah alat maka yang dijabarkan adalah hasil evaluasi dari alat tersebut misalnya kemampuan, kelemahandengan apa adanya.
            Di dalam bab ini diuraikan secara garis besar kerangka skripsi yang merupakan jawaban atau solusi dari permasalahan di dalam obyek penelitian. Bab ini terdiri dari beberapa subbab dengan judul, uraian dan atau alat bantu (diagram, chart, block schema) yang sesuai dengan masalah yang dibahas.
            Format dan outline yang berlaku untuk menuliskan Bab 4 ini menekankan pada pemecahan masalah yang ada pada obyek yang diteliti. Outline tugas akhir rancang bangun pembuatan alat, baik hardware ataupun software, yaitu sebagai berikut


BAB 4

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


4.1 Spesifikasi Sistem.
4.2 Prosedur Operasional.
4.3 Rencana Implementasi.
4.4 Evaluasi/Analisis Hasil Percobaan.


Berikut Outline yang mengarah ke analisis dan perancangan sistem informasi (pendekatan
terstruktur).


BAB 4

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

4.1 Usulan Prosedur yang Baru
      4.2 Diagram Aliran Data
      4.2.1 Diagram Hubungan
      4.2.2 Diagram Nol
      4.2.3 Diagram Rinci
4.3 Data Sistem
      4.3.1 Kamus Data (Aliran Data, Penyimpanan Data)
      4.3.2 Normalisasi Data
      4.3.3 Spesifikasi File Data
      4.3.4 Diagram Hubungan Entitas (Entity Relationship Diagram)
4.4 Perancangan Proses
      4.4.1 Bagan Terstruktur (Structure Chart)
      4.4.2 Spesifikasi Proses (Process Specification)
4.5 Perancangan Masukan (Dokumentasi/Formulir Baru, Layar Masukan)
4.6 Perancangan Keluaran (Laporan-laporan/Layar Keluaran)
4.7 Rencana Implementasi
4.7.1 Tata laksana Sistem Yang Diusulkan (Kebutuhan h/w, s/w, Personil, Jadwal Pengolahan)
      4.7.2 Jadwal Implementasi Sistem

Sumber : http://www.usni.ac.id/teknik/materikuliah/Pedoman%20Skripsi%20NT.doc



Pengembangan Perangkat Lunak dengan Metode Waterfall

Pengembangan Perangkat Lunak dengan Metode Waterfall
Metode waterfall merupakan metode yang sering digunakan oleh penganalisa sistem pada umumnya. Inti dari metode waterfall adalah pengerjaan dari suatu sistem dilakukan secara berurutan atau secara linear. Jadi jika langkah ke-1 belum dikerjakan, maka langkah 2 tidak dapat dikerjakan. Jika langkah ke-2 belum dikerjakan maka langkah ke-3 juga tidak dapat dikerjakan, begitu seterusnya. Secara otomatis langkah ke-3 akan bisa dilakukan jika langkah ke-1 dan ke-2 sudah dilakukan.



Berikut adalah tahapan dalam metode waterfall :
1. Analisa Kebutuhan
     Langkah ini merupakan analisa terhadap kebutuhan sistem. Pengumpulan data dalam tahap ini bisa melakukan sebuah penelitian, wawancara atau studi literatur. Sistem analis akan menggali informasi sebanyak-banyaknya dariuser sehingga akan tercipta sebuah sistem komputer yang bisa melakukan tugas-tugas yang diinginkan oleh usertersebut. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen user requirment atau bisa dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan sistem. Dokumen ini lah yang akan menjadi acuan sistem analis untuk menerjemahkan ke dalam bahasa pemrogram.
2. Desain Sistem
     Tahapan dimana dilakukan penuangan pikiran dan perancangan sistem terhadap solusi dari permasalahan yang ada dengan menggunakan perangkat pemodelan sistem seperti diagram alir data (data flow diagram), diagram hubungan entitas (entity relationship diagram) serta struktur dan bahasan data.
3. Penulisan Kode Program
     Penulisan kode program atau coding merupakan penerjemahan design dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Dilakukan oleh programmer yang akan meterjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tahapan ini lah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu sistem. Dalam artian penggunaan komputer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat tadi. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut dan kemudian bisa diperbaiki.
4. Pengujian Program
      Tahapan akhir dimana sistem yang baru diuji kemampuan dan keefektifannya sehingga didapatkan kekurangan dan kelemahan sistem yang kemudian dilakukan pengkajian ulang dan perbaikan terhadap aplikasi menjadi lebih baik dan sempurna.
5. Penerapan Program dan Pemeliharaan
     Perangkat lunak yang sudah disampaikan kepada pelanggan pasti akan mengalami perubahan. Perubahan tersebut bisa karena mengalami kesalahan karena perangkat lunak harus menyesuaikan dengan lingkungan (periperal atau sistem operasi baru) baru, atau karena pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional.

Keunggulan dan Kelemahan Metode Waterfall
Metode pengembangan waterfall mempunyai keunggulan dalam membangun dan mengembangkan suatu sistem, antara lain:
1.      Kualitas dari sistem yang dihasilkan akan baik. Ini dikarenakan oleh pelaksanaannya secara bertahap. Sehingga tidak terfokus pada tahapan tertentu.
2.      Dokumen pengembangan sistem sangat terorganisir, karena setiap fase harus terselesaikan dengan lengkap sebelum melangkah ke fase berikutnya. Jadi setiap fase atau tahapan akan mempunyai dokumen tertentu.
3.      pencerminan kepraktisan rekayasa, yang membuat kualitas software tetap terjaga karena pengembangannya yang terstruktur dan terawasi.
Dalam proses membangun dan mengembangkan suatu sistem, metode waterfall mempunyai beberapa kelemahan, antara lain:
1.      Lambatnya proses pengembangan perangkat lunak karena diperlukan majemen yang baik, jadi proses pengembangan tidak dapat dilakukan secara berulang sebelum terjadinya suatu produk.
2.      Kesalahan kecil akan menjadi masalah besar jika tidak diketahui sejak awal pengembangan.
3.      Pelanggan sulit menyatakan kebutuhan secara eksplisit sehingga tidak dapat mengakomodasi ketidakpastian pada saat awal pengembangan.

Sumber :
-          http://agusdar.wordpress.com/2013/04/13/metode-pengembangan-sistem-waterfall/

-          http://mbahsecond.blogspot.com/2013/10/metodologi-pengembangan-waterfall.html

Penulisan Daftar Pustaka Pada Penelitian

Daftar pustaka merupakan daftar buku-buku serta artikel sebagai acuan atau refrensi dalam sebuah penelitian ilmiah .Berikut merupakan cara penulisan daftar pustaka pada sebuah penelitian :

1.      Nama penulis diurutkan sesuai alfabetis dari A-Z, nama pengarang yang ditulis lebih dahulu adalah nama belakang, jika ada nama atau buku asing maka sebaiknya didahulukan dulu untuk ditulis.
2.       Beri Tanda titik sebagai jeda kemudian tulis tahun buku diterbitkan
3.      Selanjutnya beri tanda titik lagi dan tulis judul buku yang dicetak miring atau ditulis tebal dan diberi garis bawah.
4.       Beri tanda titik lagi kemudian tulis kota tempat buku diterbitkan.
5.      Setelah kota beri titik dua dan tulis penerbit buku tersebut
6.      Jika yang dipakai referensi pengarangnya sama tapi bukunya berbeda, anda dapat menuliskannya tepat dibawah nama penulis dan memberi garis panjang.
7.      Sebaiknya dipisah antara referensi yang berasal dari buku, internet atau media cetak.


Contoh Penulisan Daftar Pustaka
1. Penulisan daftar pustaka yang pengambilan datanya dari internet

Pertama; tulis nama, 
Kedua; tulis (tahun buku atau tulisan dibuat dalam tanda kurung) setelah itu beri (tanda titik), 
Ketiga; tulis judul buku/tulisannya lalu beri (tanda titik) lagi, 
Keempat; tulis alamat websitenya gunakan kata (from) untuk awal judul web dll setelah itu beri tanda koma,
Kelima; tulis tanggal pengambilan data tersebut.
Contohnya :
· Albarda (2004). Strategi Implementasi TI untuk Tata Kelola Organisasi (IT Governance). From http://rachdian.com/index2.php?option=com_docman&task=doc_view&gid=27&Itemid=30, 3 August 2008

2. Penulisan daftar pustaka yang pengambilan datanya dari buku

Pertama; penulisan nama untuk awal menggunakan huruf besar terlebih dahulu setelah nama belakang ditulis beri (tanda koma), dimulai dari nama belakang lalu beri (tanda koma) dan dilanjutkan dengan nama depan, 
Kedua; Tahun pembuatan atau penerbitan buku, 
Ketiga; Judul bukunya ingat ditulis dengan mengunakan huruf miring setelah judul gunakan (tanda titik), 
Keempat; Tempat diterbitkannya setelah tempat penerbitan gunakan (tanda titik dua), 
Kelima; Penerbit buku tersebut diakhiri dengan (tanda titik).
Contohnya :

· Peranginangin, Kasiman (2006). Aplikasi Web dengan PHP dan MySql. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset. · Soekirno, Harimurti ( 2005). Cara Mudah Menginstall Web Server Berbasis Windows Server 2003. Jakarta: Elex Media Komputindo.

3. Penulisan daftar pustaka yang lebih dari satu/dua orang penulis dalam buku yang sama. 
Pertama  tulis nama belakang dari penulis yang pertama setelah nama belakang beri (tanda koma) lalu tulis nama depan jika nama depan berupa singkatan tulis saja singkatan itu setelah nama pertama selesai beri (tanda titik) lalu beri (tanda koma) untuk nama kedua / ketiga ditulis sama seperti nama sali alis tidak ada perubahan, yang berubah penulisannya hanya orang pertama sedangkan orang kedua dan ketiga tetap. Setelah penulisan nama kedua selesai, nah jika tiga penulis gunakan tanda dan (&) pada nama terakhir begitu pula jika penulisnya hanya dua orang saja, setelah penulisan nama selesai, 
Kedua; Tahun pembuatan atau cetakan buku tersebut dengan diawali [tanda kurung buka dan kurung tutup/ (  )] setelah itu beri (tanda titik). 
Ketiga; Judul buku atau karangan setelah itu beri (tanda koma) dan ditulis dengan huruf miring ok. 
Keempat; Yaitu penulisan tempat penerbitan/cetakan setelah itu beri (tanda titik dua : ) dan terakhir 
Kelima; Nama perusahaan penerbit buku atau tulisan tersebut dan diakhiri (tanda titik) ok.  Untuk gelar akademik tidak ditulis dalam penulisan daftar pustaka.
Contohnya sebagai berikut:
· Suteja, B.R., Sarapung, J.A, & Handaya, W.B.T. (2008). Memasuki Dunia E-Learning, Bandung: Penerbit Informatika.
· Whitten, J.L.,Bentley, L.D., Dittman, K.C. (2004). Systems Analysis and Design Methods. Indianapolis: McGraw-Hill Education.

4. Penulisan daftar pustaka Dengan Banyak Pengarang/Penulis

Jika dalam penulisan daftar pustaka memiliki banyak nama pengarang
Pertama;  Hanya nama pengarang pertama yang dicantumkan dengan susunan terbalik
Kedua; Untuk mengganti nama-nama pengarang lainnya gunakan singkatan et al yang artinya dan lain-lain
contoh penulisan banyak pengarang;
Morris, Alton C., et al. College English, the Firts Year. New York: Harcourt, Brace&World.Inc., 1964.


5. Penulisan daftar pustaka Untuk Buku hasil terjemahan

Untuk penulisan daftar pustaka dari buku-buku terjemahan cara penulisannya
Pertama; Nama pengarang asli yang diurutkan dalam urutan alfabetis
Kedua; Keterangan tentang penerjemah ditempatkan sesudah judul buku, dipisah dengan tanda koma, 
Contoh Penulisannya;
Multatuli. Max Havelaar, atau lelang Kopi Persekutuan Dagang Belanda, Terj. H.B Jasin, Jakarta: Djambatan, 1972



Sumber :
-          -          http://www.imuzcorner.com/2012/11/penulisan-daftar-pustaka-yang-benar.html
      -          http://www.anneahira.com/cara-menulis-daftar-pustaka.htm

-           

Penulisan Kesimpulan dan Saran pada Penelitian

Penulisan Kesimpulan dan Saran pada Penelitian

Penulisan kesimpulan dan saran merupakan bagian terakhir atau bagian penutup pada sebuah penelitian. Dalam penulisan kesimpulan harus konsisten dengan hasil analisis dan pembahasan, hipotesis dan tujuan dari penelitian. Berikut kriteria dari penulisan kesimpulan :
·      merupakan jawaban dari tujuan yang dicapai dalam penelitian dan bukan ringkasan hasil
·      merupakan sintesis final atau integrasi dari detaildetail hasil penelitian yang cukup banyak yang telah dibahas sebelumnya
·      menampilkan jawaban-jawaban dari masing-masing tujuan penelitian atau hasil uji hipotesis yang dilakukan dalam penelitian
·      menampilkan generalisasi hasil penelitian yang didukung oleh bukti-bukti ilmiah yang didapatkan dari penelitian
·      Dalam menyajikan kesimpulan, harus dibatasi dengan tujuan dan keterbatasan penelitian.
·      Dengan menyajikan simpulan sesuai kaidah kaidah tersebut maka akan bermanfaat dalam memasukkan studi/penelitian dalam struktur pengetahuan terbaru dan memberikan kontribusi terhadap bidang ilmunya.
Dalam penulisan saran harus berkaitan dengan pelaksanaan dan hasil dari penelitian. Saran hanya berisi rekomendasi yang dirumuskan oleh peneliti namun bukan untuk menjawab permasalahan dalam pokok penelitian, saran dirumuskan berdasarkan penelusuran yang menurut penulis dapat bermanfaat secara praktis maupun bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan berdasarkan kedekatan objek. Berikut kriteria dari penulisan saran dalam penelitian :

1.      Diuraikan secara singkat dengan bahasa yang jelas
2.      Mempunyai sasaran objek yang jelas yang memiliki otoritas penerapan
3.      Disertai dengan tindakan operasional yang memungkinkan dapat dilakukan
4.      Disertai dengan kriteria indicator keberhasilan
5.      Berupa imbauan untuk melakukan penelitian sejenis yang menekankan pada pendalaman
Sumber :

-          ikk.fema.ipb.ac.id/v2/images/materi/mppi/k11.pdf

-          http://pembukacakrawala.blogspot.com/2011/08/kesimpulan-implikasi-dan-saran-pada.html

Rabu, 16 April 2014

Hipotesis Penelitian

HIPOTESIS PENELITIAN
Hipotesis merupakan jawaban sementara dari suatu rumusan masalah pada penelitian, dimana hipotesis ini masih berdasarkan teori.

Contoh Hipotesis
1.      Hipotesis pada Tugas Akhir saya yang berjudul ”Aplikasi GPS Tracker pada Sistem Lampu Lalu Lintas Persimpangan Kereta Api PT. Kereta Api Indonesia”.
Rumusan masalah :
lalainya penjagaan pada pintu perlintasan kereta api di jalan raya menyebabkan banyak kendaraan yang melintas pada saat kereta api akan melewati pintu perlintasan kereta api tersebut, hal ini disebabkan oleh belum adanya sistem informasi peringatan otomatis terhadap pengguna jalan raya apabila kereta api akan lewat. Kemudian pihak stasiun belum dapat mengetahui informasi posisi kereta api pada google maps.
Hipotesis :
Dengan menggunakan GPS tracker untuk kereta api, dimana dapat diketahui posisi kereta api dan kecepatan serta rute dari database informasi yang akan dibuat nantinya. Dengan adanya GPS tracker dapat memudahkan petugas di stasiun memantau sebuah kereta api dan memudahkan petugas di pintu perlintasan kereta api untuk membuka atau menutup palang pintu perlintasan kereta api yang mana nantinya akan ada sistem peringatan dini untuk memberitahukan waktu berapa lama lagi kereta api akan lewat kepada pengguna jalan yang akan melewati perlintasan kereta api.

2.      Hipotesis pada hasil prestasi sarjana
Rumusan masalah :
Apakah sarjana yang memiliki prestasi cum laude akan mudah dalam mendapatkan pekerjaan ?
Hipotesis :
Ada pengaruh positif antara sarjana yang memiliki hasil prestasi cum laude terhadap kemudahan dalam mendapatkan sebuah pekerjaan.



Rabu, 19 Maret 2014

Latar Belakang dan Perumusan Masalah Tugas Akhir "Aplikasi GPS Tracker pada Sistem Lampu Lalu Lintas Persimpangan Kereta Api PT. Kereta Api Indonesia

PT. Kereta Api Indonesia merupakan perusahaan yang berfokus menyediakan pelayanan jasa transportasi kereta api pada kota – kota di Indonesia. Kereta api sendiri di Indonesia sudah menjadi pilihan utama bagi masyarakat apabila ingin melakukan perjalanan bepergian dari satu kota ke kota lainnya. Namun di satu sisi ada rasa was-was juga dari calon penumpang ketika memutuskan untuk naik kereta api.
Beberapa penyebab ketakutan calon penumpang kereta api yaitu seperti banyak kecelakaan kereta yang terjadi entah itu antar kereta maupun kecelakaan dengan kendaraan lain, banyak sekali penyebabnya tetapi yang paling banyak terjadi karena human error (kesalahan manusia). Contoh kasus yang terakhir yaitu kecelakaan kereta rel listrik commuter line di pintu perlintasan kereta api di Bintaro dengan truk tangki pengangkut bahan bakar minyak (BBM).
Saat ini sistem pada perlintasan pintu kereta api masih manual dengan alat yang ada pada pos penjagaan pintu perlintasan kereta api, dan sistem komunikasi masih menggunakan radio HT dan sistem genta. Pada kereta api pun juga hanya terdapat sistem komunikasi radio HT dimana pihak masinis masih menginformasikan posisi kereta api kepada pihak stasiun, jadi posisi kereta api tidak dapat diketahui secara real-time.
GPS merupakan Global Positioning System yang dewasa ini banyak digunakan masyarakat sebagai penunjuk jalan atau arah ketika bepergian ke suatu tempat. GPS sendiri berfungsi untuk menunjukkan jalan si pengguna, sedangkan GPS Tracker berfungsi untuk menunjukkan posisi sebuah objek bergerak dari lokasi yang berbeda. GPS Tracker banyak digunakan oleh perusahaan rental mobil karena bermanfaat untuk melacak apabila mobil hilang atau dicuri.
Dewasa ini jumlah kereta api sangat banyak, begitu juga dengan pintu perlintasan kereta api dan banyak terjadi kecelakaan kereta api, salah satu penyebabnya yaitu human error (kesalahan manusia) dengan adanya GPS Tracker bisa diaplikasikan pada kereta api maka kita dapat mengetahui lokasi dan kecepatan sebuah kereta api secara real-time. Hal ini dapat memudahkan petugas untuk memantau lokasi, rute dan kecepatan serta data bisa berguna untuk sistem peringatan dini pada pintu perlintasan kereta api asalkan pintu perlintasan kereta api dapat dijangkau oleh satelit.

RUMUSAN MASALAH
Dapat dirumuskan permasalahan bahwa lalainya penjagaan pada pintu perlintasan kereta api di jalan raya menyebabkan banyak kendaraan yang melintas pada saat kereta api akan melewati pintu perlintasan kereta api tersebut, hal ini disebabkan oleh belum adanya sistem informasi peringatan dini terhadap pengguna jalan raya apabila kereta api akan lewat. Kemudian data informasi posisi kereta api belum dapat diketahui secara real-time yang mana pihak stasiun dan pegawai PT. KAI belum dapat mengetahui langsung posisi kereta api pada google maps. Selain itu sekarang ini untuk menginformasikan posisi sebuah kereta api masih dengan radio komunikasi (HT) serta pihak stasiun maupun penjaga pintu perlintasan belum dapat mengetahui kecepatan sebuah kereta api yang akan mendekati ataupun melewati stasiun.